Cebu : Telah lebih dari sepekan bencana topan Haiyan menimpa Filipina. Bencana ini juga membuat banyak korban jiwa dan merusak infrastruktur di wilayah yang mengalami dampak.

Banyak warga mengungsi karena rumah mereka rusak. Salah satunya Jennifer Padiliya, warga Leyte, Filipina tengah. Wanita yang memiliki 3 anak ini mengungsi bersama keluarganya karena rumahnya hancur total.

"Saya mengungsi bersama suami, 3 anak, dan orangtua saya yang dalam keadaan luka," ungkap Jennifer di posko pengungsian Bandara Militer Cebu, Lapo-lapo City, Mactan, Filipina, Senin (18/11).

Selain rumahnya, kisah sedih juga mengalami Jennifer. Saat mengungsi, ia hanya bisa membawa baju yang melekat di badan dan uang seadanya.

"Rumah di Leyte hancur. Saya bersama keluarga hanya bisa mengungsi dengan baju di badan dan uang 200 peso (sekitar Rp 50 ribuan)," tuturnya. Wanita yang tengah hamil 8 bulan ini menuturkan, bencana topan Haiyan sangat menakutkan dia dan keluarga. Seluruh rumah di kawasan tempat tinggalnya hancur, hanya tersisa 1 gereja.

"Saat kejadian saya evakuasi keluarga saya ke gereja. Kejadian itu sangat menakutkan. Saya hampir putus asa, namun saya berjuang untuk anak saya yang dikandung dan 3 anak saya," ujarnya. Saat di pengungsian, Jennifer memaksa diri pergi ke Palawan, daerah asalnya. Namun, ia dihalangi tentara Filipina untuk terbang karena masih dalam keadaan hamil.

"Saya mau balik, karena saya sudah tidak punya apa-apa lagi," tutup Jennifer.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top