Pada zaman dahulu kala ada seorang gadis yang sangat cantik. tetapi sayang nya ibunya telah meninggal dunia. Tidak berapa lama selepas kematian ibunya itu, ayahnya menikah dengan seorang janda yang mempunyai dua orang anak. yang di takutkan, Ibu tirinya itu sangat galak. Begitu juga dengan kedua kakak tirinya. Ayahnya juga selalu keluar rumah untuk berdagang.

Setiap hari dia diperintah oleh ibu tiri dan kedua kakak tirinya untuk beres-beres rumah. Cinderella merasa amat sedih dengan keadaan yang melanda dirinya. Tiada tempat untuknya mengadu.

Wajahnya yang cantik itu menjadi pucat karena terlalu banyak kerja dan tidak sempat untuk merawat diri nya itu. Sedangkan kedua kakak tirinya itu hanya tahu berdandan saja, berpakaian cantik dan berjalan-jalan. Kerana pakaian dan wajahnya yang sentiasa pucat itu, kedua kakaknya memberi nama dia Cinderella

Pada suatu hari putra raja telah membuat pengumuman akan mengadakan lomba tari-menari di istana. Semua gadis di dalam negeri itu dijemput untuk menghadiri lomba tersebut. Kedua kakak tiri Cinderella yang matre itu mengambil keputusan untuk menghadiri lomba itu. 

karena mereka tidak memiliki baju yang bagus, ibu tiri mereka menyuruh Cinderella menjahit baju baru untuk kedua-dua kakak tirinya itu. Kedua-dua helai baju kakaknya itu dijahit oleh Cinderella. Setelah baju itu siap, kedua kakaknya saling bertekak mengatakan dia yang paling cantik. 

kaka 1 berkata : “Aku akan memakai baju baru berwarna merah dengan manik-manik yang cantik. Aku juga akan memakai rantai mutiara yang berwarna putih. Tentu aku kelihatan cantik bukan.” 

kaka 2 berkata : “Baju aku lebih cantik dari baju mu!” kata kakak tirinya yang kedua. “Bajuku dipenuhi dengan kancing warna warni yang sangat indah, Rantai leherku juga sangat bagus dan berwarna hijau. Sudah tentu aku lebih cantik dari pada kamu, dan dapat menawan hati putra raja”.  “Kamu tidak akan dapat nikah dengan putra raja,” kata kakak tirinya itu sambil tertawa kepada Cinderella.

Cinderella merasa sangat sedih mendengar kata-kata kakak tirinya itu. Kedua kakak tirinya itu tergesa-gesa pergi sambil terus mentertawakan Cinderella. Setelah kedua kakak dan ibu tirinya pergi Cinderella duduk sendirian di dapur. Dia menangis mengenang nasibnya yang malang. Tiba-tiba dia terkejut karena melihat sebutir cahaya berkelip-kelip tidak jauh darinya. Dari cahaya yang semakin membesar itu keluar seorang peri  yang sangat cantik. 

lalu cinderela bertanya pada peri itu : “Siapakah kamu? Dari manakah kamu datang?”  cinderela mengusap-ngusap mata nya sambil terheran-heran dengan apa yang dia lihat.

lalu peri itu menjawab : "Aku adalah peri yang akan menjaga mu, “Sekarang apakah kamu ingin pergi ke lomba putra raja di istana?” 

cindera berkata :“Ya, aku sangat ingin pergi ke lomba itu, ”Aku ingin bertemu dengan putra raja.”

lalu peri menjawab : “Aku mau membantukeinginan  mu itu, ”Tapi ada syarat-syaratnya. Kamu harus mau menuruti perintah peri.”

“Baiklah,” jawab Cinderella bersetuju. 

“sekarang kamu pergi ke kebun dan ambil buah labu yang palihg besar,” kata peri itu. Cinderella terus berlari masuk ke dalam kebun lalu mengambil labu yang paling besar. Dia segera membawa labu itu masuk ke dalam taman. peri itu menyentuh labu itu dengan tongkat sakti. Tiba-tiba sesuatu yang ajaib pun berlaku. Labu itu tiba-tiba menjadi kereta kuda yang cantik dan besar. Didalamnya terdapat kursi  yang bagus, dihiasi lagi dengan warna keemasan. 

Cinderella memandang kereta kuda itu dengan rasa takjub dan kagum.

“Sekarang, bawakan aku enam ekor tikus,” kata peri itu lagi. Cinderella segera masuk ke dapur. Dia mencari dibawah dapur dan dibelakang pintu. Tidak lama kemudian dia pun membawa enam ekor tikus di depan peri itu. Tikus itu telah di rubah oleh peri menjadi enam ekor kuda yang akan menarik kereta kuda itu sendiri.

“Kita telah memiliki kereta kuda untuk membawamu ke istana. Sekarang aku perlukan seekor lagi tikus untuk menjadi pengiring dan pembantu kereta kuda. ”Cinderella masuk ke dapur untuk mencari seekor tikus lagi. Setelah dia dapat menangkap tikus itu dengan segera diserahkannya tikus itu kepada peri itu.
Kini kereta kuda itu telah lengkap dengan pemandunya yang berpakaian kemas dan cantik. “Sekarang kamu boleh pergi ke lomba itu dan menemui putra raja!” kata peri..  
“Tapi bagaimana? Aku tidak boleh masuk ke dalam istana. Pakaianku jelek dan compang-camping. Tentu pengawal istana akan mengusir ku nanti.
peri itu menyentuh Cinderella dengan tongkat saktinya. dengan sekejab bajunya berubah menjadibagus. Rambut dan muka nya juga berubah menjadi cantik berseri. “Dan inilah pemberian yang terakhir,” kata peri itu lalu menyerahkan sepasang sepatu emas yang cantik yang tidak pernah dibayangkan oleh Cinderella selama ini. 
Cinderella merasa sangat gembira. Dia lalu memeluk peri itu.dan cinderela pun melangkah masuk ke dalam kereta kuda, peri itu berpesan kepadanya. “Berjanjilah, kamu akan pulang sebelum pukul dua belas tengah malam anakku, Kerana di saat itu semuanya akan kembali seperti semula”
Cinderella berjanji akan pulang sebelum pukul dua belas tengah malam. Kereta itu dengan kencang berlari menuju ke istana. dan diapun sudah dia sampai didepan pintu istana, pengawal dengan hormat menyambut kehadiran nya. Dia diiringi ke depan istana. Di situ lomba tarian telah di mulai. Semua orang yang berada di ruangan itu memandang ke arahnya. Mereka sangat heran melihat seorang gadis yang sangat cantik. Kedua  kakak tirinya jugabengong keheranan.
putra raja datang kepadanya lalu memegang tangannya. putra raja mengajaknya menari. Mereka menari sepanjang malam. putra raja hanya mau menari dengan Cinderella. putra raja itu sangat tertarik dengan Cinderella.semua nya merasa heran dan kagum melihat kemesraan tarian cinderela.
Raja dan permaisuri yang berada di atas singgasana itu merasa kagum melihat kecantikan Cinderella. Cinderella pula hampir lupa pada dirinya dan janjinya pada peri itu.
Cinderella pun terkejut dia ingat setengah jam lagi sudah menunjukkan pukul dua belas tengah malam. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada putra raja dan meninggalkan istana. untung saja dia sampai di rumah tepat pukul dua belas tengah malam. 
Setelah ber istirahat dari kepenatan Cinderella menemui kedua kakak yang baru saja tiba di rumah. Mereka asyik bercerita mengenai putri yang sangat cantik yang tidak dikenali itu. “putra raja telah jatuh hati kepadanya,” kata kakak tirinya yang tua. “Putera raja sanggup berbuat apa saja untuk mengetahui namanya dan di mana dia tinggal.” 
Cinderella tersenyum mendengar kata-kata kedua kakak tirinya yang angkuh itu. “memang dia benar-benar kelihatan cantik?” kata Cinderella. “Betapa beruntungnya kakak dapat melihat putri itu.” 
Cinderella tidak berkecil hati kerana dia akan pergi menemui putra itu pada malam besok. Pada keesokan harinya kedua kakak tirinya sibuk bersiap-siap hendak pergi ke istana juga. peri pengasuh Cinderella pun ikut mengawali cinderela dan Dia menggunakan tongkat saktinya lalu menukarkan pakaian Cinderella lebih cantik dari malam pertama. 
Cinderella hampir lupa pada dirinya kerana terlalu gembira. Dia tidak pernah merasa bahagia seperti itu sebelum ini. waktu berlalu dengan cepat tidak di sadarinya waktu nya sudah habis yaitu tepat jam dua belas tengah malam. Dia terkejut dan segera berlari pulang.
Cinderella takut pakaian cantik nya akan berubah menjadi jelek dan kereta kudanya berubah menjadi tikus kembali. Dia berlari keluar dan mendekati kereta nya ternyata kudanya telahberubah menjadi tikus. Cinderella pun berlari pulang dengan tergesa-gesa. 
putra raja itu pun mengejar Cinderella dari belakang. Ketika menuruni tangga, sepatu emas Cinderella terjatuh satu, Tapi Cinderella tidak menyadarinya. putra  raja itupun mengambil sepatu itu. Bila kakak tirinya pulang ke rumah mereka sibuk bercerita. putri jelita itu telah meninggalkan sepatu emasnya di istana dan di temukan oleh putra raja. 
Pada awal pagi esoknya raja membuat pengumuman. Gadis yang mempunyai kaki yang sesuai dengan ukuran sepatu emas itu akan dijadikan istri putranya. Dia telah memerintahkan pengawalnya membawa sepatu itu ke semua rumah di negri itu untuk di coba. Tapi tidak satu orang pun yang cocok memakainya. Akhirnya pengawal istana itu sampai di rumah Cinderella. 
Kedua kakak tiri Cinderella sangat gembira hendak mencoba. pas mereka mencoba memakai sepatu itu dia menjadi marah besarrr. “Kenapa tidak muat?” kata kakak tirinya yang pertama. “Kaki aku kelihatan kecil saja kata nya.????
terus kaka tiri yang kedua pun berkata “Biar aku coba.pas di pakai sepatu itu ternyata  jauh lebih besar hingga dia tidak bisa berjalan. 
“Aku yakin sepatu  itu sesuai dengan kaki aku, tapi mengapa sepatu itu menjadi lebih besar dari kaki aku ya..( sambil terheran-heran )
“ayo siapa lagi di dalam rumah ini yang ingin mencoba nya?” tanya pengawal istana kepada kedua kakak tiri Cinderella. “di rumah ini tidak ada siapa-siapa lagi,” jawab mereka. 
Pengawal istana itu melihat  Cinderella yang berada di pingir kamar. Hatinya berkata gadis itu cantik tapi pakaiannya compang-camping. Dia pun memanggil Cinderella untuk mencoba.tidak lama kemudian sepatu itu di coba nya dan kata si pengawal istana itu :  dia sangat cocok sekali memakai sepatu itu. kedua orang kakak tirinya pun sangat terkejut. 
Disaat itu juga peri  muncul dihadapan mereka dengan tersenyum kepada cinderela. Dia pun menyentuh Cinderella dengan tongkat saktinya lalu menukar pakaian Cinderella. 
Kakak tiri Cinderella merasa marah dan cemburu. peri itu pun membawa dia ke kereta kuda yangsudah di sediakan ...
Kereta kuda itu pun bergerak pergi menuju ke istana. putra raja pun sangat gembira karna akhirnya gadis kesayangannya telah di ketemukan juga. Keesokan harinya mereka pun melaksanakan pernikahan dan menjadi keluarga yang sangat harmonis.


Cinderella tidak pernah melupakan kedua kakak tirinya itu,cinderela pun lalu mengajak mereka tinggal bersamanya di istana. Tidak berapa lama kemudian kedua kakak tirinya pun nikah dengan orang kaya. Mereka tidak lagi sombong dan angkuh. Lama-kelamaan mereka juga kelihatan cantik dan berbudi pekerti.


nah sekian dulu ya cerita dongeng nya .. jangan lupa kalo ada waktu mampir2 ke blog kita bersama ini ..okk salam kenal dari ku : beny hermawan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top